19 C Jakarta
Thursday 21st November 2024
By SamAzhar

The Next Big Thing! Pesona Bumi Serambi Mekah Siap Jadi Incaran Destinasi Wisata Dunia


Tak
mengherankan memang kalau destinasi wisata di Indonesia selalu digandrungi
wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain menyimpan keindahan alam, kekayaan
budayanya juga selalu menyedot perhatian setiap insan. Jujur saja selama
puluhan tahun jangankan bertandang bermimpi pun jarang. Boleh lah ku jadikan
resolusi tahun depan. Terlintas dalam benak ingin mengelilingi nusantara dari
barat hingga ke timur. Mungkin selama ini kita hanya bisa terngiang-ngiang
dengan lirik lagu nasional yang dinyanyikan sewaktu kecil dulu “…
dari
sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu
itulah Indonesia
“.

Kiranya
hal inilah yang menjadi penyemangatku. Apalagi sekarang ini badan ekonomi
kreatif telah melebur menjadi satu di bawah kementerian Pariwisata dan diberi
nama Kemenparekraf. Tak pelak memang sektor pariwisata menjadi primadona dan
menjadi penyumbang devisa negara. Maka itu disejajarkan dengan sektor ekonomi
kreatif. Aku yang terlahir dan besar di pulau Jawa rasanya ingin sekali
menginjakkan kaki di kepulauan lain. Sepertinya akan seru sekali. Tak usahlah
muluk-muluk terbang ke negeri tetangga, negara sendiri tak kalah elok untuk
dinikmati. Terbesit harapan kecil di dalam hati suatu saat nanti mengunjungi
provinsi paling barat Indonesia. Dijuluki sebagai Bumi Serambi Mekah ini
memendam beragam pesona yang memukau berjuta mata.

Pemerintah
Aceh Fokus Bangun Sektor Pariwisata


Pun
destinasi wisata di Aceh yang kian menjanjikan. Berbagai objek wisata tumbuh
subur, industri pendukung kepariwisataan juga menunjukkan geliatnya. Hal ini
dibuktikan dengan banyak kunjungan wisata yang terus berdatangan ke Aceh,
terutama kunjungan dari Wisatawan Mancanegara (Wisman). BPS Aceh mencatat, dari
Januari ke September 2019, wisman terbanyak justru berasal dari Malaysia
(12.609 orang). Diikuti negara lain seperti Jerman (1.001 orang), Amerika
Serikat (824 orang), Tiongkok (708 orang), dan Inggris (524 orang).

Melihat
potensi tersebut, Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh
(@bppaceh) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
(@disbudpar_aceh) mengadakan Pameran Travel Mart Sabtu (21/12) di Kantor BPPA
(MESS Aceh) bilangan Menteng, Jakpus. Selain itu, acara tersebut diawali dengan
diskusi interaktif bertajuk Dialog Pengembangan Pariwisata di Aceh sebelum
pameran travel secara resmi dibuka. Sebut saja dari 15 program unggulan yang
saat ini tengah dikembangkan Pemerintah Aceh, salah satunya adalah pembangunan
sektor pariwisata yang dipadukan dengan pengembangan usaha kreatif masyarakat.
Peluang usaha ini sangat menjanjikan, sebab ada banyak sekali daya tarik wisata
yang dimiliki Aceh, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata buatan, cagar
budaya, dan sebagainya.


Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengidentifikasi setidaknya ada 797 objek wisata
serta 774 situs dan cagar budaya yang tersebar di 23 Kabupaten atau kota di seluruh
Aceh,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT
saat membuka kegiatan Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, di aula kantor Badan
Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta. Pak Nova menjelaskan, selain pariwisata,
Aceh juga memiliki beragam seni budaya yang unik, seperti tarian, adat
istiadat, sastra, seni lukis, maupun kegiatan spiritual yang begitu menarik
bagi masyarakat dunia. Semua keindahan itu, sangat mudah untuk dinikmati,
karena aksesibilitas menuju tempat-tempat wisata di Aceh terbilang mudah.

Semua
lokasi tujuan wisata itu dapat dikunjungi melalui jalur darat, laut, dan udara.
Tersedia pula penerbangan internasional ke Aceh, seperti dari Penang, Kuala
lumpur, dan juga Jeddah. Sekarang juga sedang dibahas rencana pembukaan jalur
penerbangan baru dari Aceh ke India (Port Blair), serta rute Sabang–Phuket–
Langkawi. Begitu yang dijelaskan oleh beliau di hadapan ratusan undangan yang
hadir.


Dengan
semua kemudahan itu,tak mengherankan jika jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, misalnya, kunjungan
wisatawan ke Aceh mencapai 2,5 juta orang atau naik sekitar 20 persen dari
tahun sebelumnya. Untuk tahun 2019 ini, kunjungan itu diperkirakan mencapai 3
juta orang. Tambah pula terpilihnya Aceh sebagai “World’s Best Halal Cultural
Destination” lebih memotivasi untuk lebih bersemangat membenahi berbagai
fasilitas wisata itu. Dengan demikian, wisata Aceh mampu meraih Peringkat
terbaik pada
Global Muslim Travel Index (GMTI) 2020.

Berdasarkan
data Aceh Dalam Angka, sektor pariwisata rata-rata setiap tahun telah mampu
memberikan kontribusi berkisar 5 % kepada PDRB Aceh. Dibanding sektor usaha
lainnya, memang kontribusi pariwisata ini masih berada pada urutan ke 8 (delapan).
Dengan meningkatnya perkembangan tersebut, pihaknya yakin bahwa kontribusi
sektor pariwisata bisa naik hingga ke posisi 4 (empat) besar.


Karena
itu, pihaknya begitu optimis bahwa sektor pariwisata bisa menjadi salah satu
penyangga perekonomian Aceh di masa depan. Oleh sebab itu, upaya untuk
pengembangan sektor pariwisata ini harus segera ditingkatkan. Selain terus
melakukan promosi dan perbaikan di berbagai bidang, tentu saja juga harus siap
belajar dari pengalaman berbagai daerah yang sudah berhasil dalam mengembangkan
usaha pariwisata ini.

Belajar
dari kota wisata lain seperti Bali, Lombok, dan Banyuwangi


Sektor
pariwisata yang bagus, unik dan membawa dampak yang signifikan terhadap
perekonomian masyarakat seperti di Bali, Lombok dan Banyuwangi menjadi motivasi
untuk pemerintah Aceh terus membangun berbagai keperluan untuk mendukung
pariwisata Aceh.

Misalnya,
kata Nova, Pemerintah Aceh ingin juga belajar dari suksesnya pariwisata Bali,
dan Lombok. Selain itu, Nova juga ingin belajar dari kisah sukses Kabupaten
Banyuwangi yang telah mendapat penghargaan dari Badan Pariwisata PBB sebagai
destinasi wisata yang mengalami perkembangan sangat pesat. Masukan dari para
akademisi, pengelola usaha pariwisata dan para traveller juga sangat terbuka.


Dengan
demikian, upaya dan harapan untuk mempopulerkan citra
The Light of Aceh’ atau ‘Cahaya Aceh’ dapat menuai hasil yang
memuaskan. Pemerintah Aceh akan bertekad menjadi salah satu daerah yang
memberikan kontribusi dalam memajukan sektor wisata di Tanah Air. Situasi
keamanan Aceh yang sangat kondusif, ditambah lagi maraknya berbagai atraksi
budaya yang diselenggarakan masyarakat di berbagai daerah, membuat pihaknya
sangat percaya diri untuk membangun sektor pariwisata tersebut.
  • No Comments
  • December 23, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *