19 C Jakarta
Thursday 21st November 2024
Siti Salamah Jawara Pengelola Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi dari Tangerang Selatan
By azharssc

Siti Salamah Jawara Pengelola Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi dari Tangerang Selatan

Lagi-lagi sampah. Permasalahan pelik yang selalu membayang-bayangi setiap warga di lingkungan sekitarnya. Banyak yang beranggapan sampah ya sampah. Mereka pikir sampah hanya dibuang, dikumpulkan lalu dihancurkan tiada artinya lagi.

Sampai pada sebuah masalah yaitu terjadi penumpukan dan terabaikan begitu saja karena bingung harus diapakan. Padahal jika pintar mengelolanya bisa menjadi barang yang bernilai dan membawa berkah buat siapa saja. Hingga akhirnya banyak TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang tidak sanggup menanggung beban kiriman sampah dari beberapa wilayah termasuk ibukota. Tanpa disadari kawasan Jabodetabek pun menjadi penyumbang terbesar sampah rumah tangga di ibukota.

Siapa yang menyangka bahkan hingga mulut berbusa, ajakan dan kampanye massal sesederhana untuk membuang sampah pada tempatnya tampak belum membuahkan hasil yang signifikan. Bahkan, sampah-sampah rumah tangga, baik yang organik dan anorganik tidak terpilah dengan benar dan berakhir di TPA tadi tanpa berhasil dikelola.

Siti Salamah Jawara Pengelola Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi

Perkembangan zaman semakin pesat dan akses pada teknologi pun makin mudah untuk didapatkan. Oleh sebab itu, tantangan dalam pengelolaan sampah pun akan semakin besar. Di tengah tantangan tersebut, ada sosok yang menginspirasi kita dengan kesuksesannya dalam perhatiannya pada keberlanjutan lingkungan.

Berangkat dari keprihatinannya pada sampah ini lah yang menggerakkan hati seorang wanita bernama lengkap Siti Salamah, warga dari kota Tangerang Selatan, Banten untuk peduli pada pengelolaan sampah melalui proyek berbasis teknologi Waste Solution Hub Satu (WasteHub).

Kak Siti Salamah berusaha untuk menguraikan dua persoalan sosial sekaligus melalui program Waste Solution Hub yang ia bangun bersama dengan para penggeraknya yang lain. Program tersebut didorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung.

Program ini telah dijalankan sejak pertengahan 2019. Waktu yang tidak mudah bagi banyak orang karena pandemi baru saja masuk ke tanah air. Melalui Waste Solution Hub, Kak Siti melakukan berbagai kegiatan pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung. Pemberdayaan dan fokusnya pada kehidupan pemulung di Jurangmangu Timur, Tangerang Selatan jadi satu nilai tambah dan menjadi pembedanya.

Siti Salamah Jawara Pengelola Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi

Terdapat berbagai macam program pemberdayaan yang dilakukan, salah satunya Pengelolaan Sampah Event dan cluster perumahan yang dilakukan dengan proses end-to-end agar dapat menambah nilai keberlanjutan. Selain program ini, ada pula Pelatihan Intensif Pemulung yang bertujuan untuk memberikan peluang dan keterampilan tambahan untuk para pemulung.

Terakhir, Program Konsultan Berkelanjutan yang dilaksanakan untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proyek less waste atau zero waste. Waste Solution Hub juga membangun fasilitas pengelolaan sampah yang layak serta mengembangkan aplikasi berupa Mobile App WSH dengan pendekatan teknologi yang terintegrasi.

Dalam kesehariannya, beliau tidak bergerak sendirian, selain Ibu Siti selaku COO juga ada 5 orang penting yang menjadi penggerak dari program Waste Solution Hub. Mereka adalah kak Ranitya Nurlita, Mohammad Yusuf, M. Arsad, Surya Sastriando, dan Ade Brian. Fokus kerja mereka juga terarah pada pemberian jasa konsultasi secara profesional untuk menyelesaikan masalah umum pengelolaan sampah antara masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha lainnya dengan metode pendekatan yang lebih win win solution. Selain itu, membangun fasilitas kesehatan, lingkungan, dan sanitasi yang memadai.

Jenis Pelayanan WasteHub :

Saat ini WasteHub memiliki empat jenis pelayanan, antara lain:

  1. Consulting (Konsultasi)

Dalam pelayanannya WasteHub memberikan jasa konsultasi secara profesional untuk menyelesaikan masalah umum. Mulai dari masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha untuk meningkatkan area pengumpulan sampah. Hal ini dilakukan dengan pendekatan win-win solution yang mana WasteHub akan memberikan solusi atas permasalahan yang ada.

  1. Creating (Penciptaan)

WasteHub akan mengembangkan metode pengolahan sampah yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, dan sistematis menggunakan teknologi.

  1. Empowering (Pemberdayaan)

Tidak hanya meningkatkan pendapatan bagi pemulung saja tetapi juga memberikan peluang bagi pemulung untuk menambah soft skill seperti pelatihan, kerajinan, kegiatan sukarela, dan peningkatan kapasitas).

  1. Solving (Pemecahan)

Upaya yang dijalankan oleh Kak Siti melalu Waste Solution Hub membuahkan hasil. Mereka telah mengedukasi lebih dari 23.435 orang dalam setiap programnya. Jumlah sampah yang telah dikelola sampai saat ini mencapai 4.388 kilogram dengan jumlah pemulung yang diberdayakan yaitu lebih dari 1.222 orang di wilayah selatan. Cakupan pemberdayaan bahkan berhasil mengajak 171 sukarelawan untuk terlibat di program-program mereka.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Waste Solution Hub membawa kesejahteraan bagi para mitra pemulungnya. Tidak sedikit donasi yang datang untuk mereka. Saat pandemi saja, ada 5006 paket sembako yang terkumpul untuk akhirnya didonasikan pada warga sekitar Tangerang Selatan dan pekerja informal (pemulung) di masa pandemi.

Kesungguhan hati dari seorang kak Siti Salamah dalam memberdayakan para pemulung sekaligus mengurai permasalahan sampah di Indonesia layak mendapat apresiasi. Tak hanya mereka yang merasakan dampaknya, tapi Waste Solution Hub yang ia gagas mendapat perhatian serta penghargaan bertaraf nasional dari PT Astra Internasional, Tbk.

Siti Salamah Jawara Pengelola Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi

Apresiasi Astra diberikan pada mereka yang membawa inovasi dan manfaat di lima kategori, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi. Dan siapa sangka sosok wanita tangguh seperti Kak Siti berhasil memperoleh apresiasi dari kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.

Besar harapan ke depannya seorang kak Siti Salamah memiliki target atau goal besar yang ingin dicapai. Beliau bercita-cita untuk merangkul 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan mereka hingga 100 persen, mengelola 1.000 ton sampah setiap harinya, menghasilkan 1.000 produk daur ulang, dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang serta pembelajaran di seluruh Indonesia.

Waste Solution Hub Satu (WasteHub) adalah platform berbasis teknologi yang menghubungkan seluruh rantai nilai pengelolaan sampah, mulai dari proses pengumpulan (koleksi), pemilahan, pengolahan, dan daur ulang. Platform ini mampu mengoptimalkan setiap tahap proses pengelolaan sampah. Oleh karena itu, proyek ini tidak hanya mengurangi efek lingkungan yang merugikan, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi dari limbah yang ditimbulkan.

  • No Comments
  • November 4, 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *