By SamAzhar
Sehat dan Nyaman Berpuasa dengan Waspada Risiko Hipoglikemia
Dokumentasi Pribadi |
“Ngga terasa yaa
tinggal menghitung hari lagi kita sudah kembali bertemu dengan Ramadhan?”
Tentunya akan kita sambut bulan penuh rahmat, ampunan dan kemenangan ini dengan
suka cita serta kebahagiaan. Sangat tidak enak rasanya jika indahnya bulan suci
apabila mengalami gangguan kesehatan. Nah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan masih ada kesempatan beberapa hari lagi nih untuk konsultasi seputar
keluhan penyakit yang mengganggu ke dokter Rumah Sakit atau Klinik langganan
kalian. Supaya menemukan solusi terbaik sebagai langkah kuratif atau pengobatan
dan preventif atau pencegahan dalam menjalani ibadah puasa.
suka cita serta kebahagiaan. Sangat tidak enak rasanya jika indahnya bulan suci
apabila mengalami gangguan kesehatan. Nah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan masih ada kesempatan beberapa hari lagi nih untuk konsultasi seputar
keluhan penyakit yang mengganggu ke dokter Rumah Sakit atau Klinik langganan
kalian. Supaya menemukan solusi terbaik sebagai langkah kuratif atau pengobatan
dan preventif atau pencegahan dalam menjalani ibadah puasa.
Lebih baik mencegah
daripada mengobati kan?
Seperti halnya pada
penderita Hipoglikemia. Mungkin bagi sebagian orang masih awam dan terdengar
asing ya? Namun ternyata gangguan ini berhubungan dengan penyakit Diabetes
Melitus atau kencing manis dan apabila dibiarkan dapat berujung kematian.
penderita Hipoglikemia. Mungkin bagi sebagian orang masih awam dan terdengar
asing ya? Namun ternyata gangguan ini berhubungan dengan penyakit Diabetes
Melitus atau kencing manis dan apabila dibiarkan dapat berujung kematian.
Hal ini dikupas habis
dalam acara diskusi dan talkshow bertajuk MSD Inventing For Life dengan
mengundang media dan rekan Bloger pada Jum’at (26/4). Event yang dihelat di
Hotel Double Tree Hilton Cikini, Jakpus ini juga menghadirkan beberapa
narasumber dan saksi yang berkaitan dengan masalah glikemik pada pasien DM
diantaranya meliputi Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD sebagai Ketum
PERKENI, dr. Suria Nataatmadja selaku Medical Affairs Director dari MSD
Indonesia dan Mas Oshi dari komunitas sahabat diabetes.
dalam acara diskusi dan talkshow bertajuk MSD Inventing For Life dengan
mengundang media dan rekan Bloger pada Jum’at (26/4). Event yang dihelat di
Hotel Double Tree Hilton Cikini, Jakpus ini juga menghadirkan beberapa
narasumber dan saksi yang berkaitan dengan masalah glikemik pada pasien DM
diantaranya meliputi Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD sebagai Ketum
PERKENI, dr. Suria Nataatmadja selaku Medical Affairs Director dari MSD
Indonesia dan Mas Oshi dari komunitas sahabat diabetes.
Apa itu Hipoglikemia?
Ilustrasi penderita Hipoglikemia (sumber situsehat.com) |
Hipoglikemia adalah
gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah (glukosa) berada
di bawah ambang batas normal, yakni kurang dari 70 mg/dL.
gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah (glukosa) berada
di bawah ambang batas normal, yakni kurang dari 70 mg/dL.
Beberapa gejala yang
terjadi adalah ditandai dengan jantung berdebar, gemetar, mudah terasa lapar,
muncul keringat dingin, cemas berlebihan, lemas seketika, kesulitan mengontrol
emosi dan konsentrasi serta tak jarang seperti kebingungan. Pada tahap berat
(kadar glukosa <50mg/ dL) pasien bahkan dapat kehilangan kesadaran, kejang,
koma hingga mengalami gangguan fungsi pembuluh darah dan kontraksi jantung.
terjadi adalah ditandai dengan jantung berdebar, gemetar, mudah terasa lapar,
muncul keringat dingin, cemas berlebihan, lemas seketika, kesulitan mengontrol
emosi dan konsentrasi serta tak jarang seperti kebingungan. Pada tahap berat
(kadar glukosa <50mg/ dL) pasien bahkan dapat kehilangan kesadaran, kejang,
koma hingga mengalami gangguan fungsi pembuluh darah dan kontraksi jantung.
Penderita dengan
Hipoglikemia amankah berpuasa?
Hipoglikemia amankah berpuasa?
Untuk itulah
pentingnya penderita hipoglikemia yang juga dikenal dengan istilah pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama
menjalankan ibadah puasanya agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan hasil studi EPIDIAR pada tahun 2001 yang dilalukan di sebanyak 13
negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dengan sampel uji sebanyak
12.914 orang yang menunjukkan setidaknya 79% dari sampel tersebut menjalani
puasa saat Ramadhan. Meski begitu hipoglikemia menjadi ancaman tersendiri lho
bagi pasien DMT2 yang meningkat hingga 7,5 kali lipat di sepanjang bulan
Ramadhan.
pentingnya penderita hipoglikemia yang juga dikenal dengan istilah pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama
menjalankan ibadah puasanya agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan hasil studi EPIDIAR pada tahun 2001 yang dilalukan di sebanyak 13
negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dengan sampel uji sebanyak
12.914 orang yang menunjukkan setidaknya 79% dari sampel tersebut menjalani
puasa saat Ramadhan. Meski begitu hipoglikemia menjadi ancaman tersendiri lho
bagi pasien DMT2 yang meningkat hingga 7,5 kali lipat di sepanjang bulan
Ramadhan.
Risiko Hipoglikemia Obat Diabetes (dokpri) |
Pak Ketut Suastika
mengatakan bahwa selama ramadhan tak dapat dipungkiri terjadinya peningkatan
insiden hipoglikemia secara signifikan pada pasien DMT2. Hal ini dapat
disebabkan oleh kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap
sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis. Oleh karena itu menjadi
penting khususnya bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko
hipoglikemia.
mengatakan bahwa selama ramadhan tak dapat dipungkiri terjadinya peningkatan
insiden hipoglikemia secara signifikan pada pasien DMT2. Hal ini dapat
disebabkan oleh kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap
sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis. Oleh karena itu menjadi
penting khususnya bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko
hipoglikemia.
Berdasarkan studi
Aravind SR pada tahun 2011 dengan metode observasional yang menunjukkan 20%
dari 1378 pasien DMT2 mengalami hipoglikemia selama mengonsumsi sulfonilurea
pada bulan puasa. Kemudian pada studi lebih lanjut pada tahun 2012 dimana
Aravind melakukan perbandingan konsumsi kelas terapi DPP4i dengan sulfonilurea.
Hasil tersebut menunjukkan penggunaan kelas terapi DPP4i pada pasien DMT2
terbukti menurunkan risiko hipoglikemia hingga 50% apabila dibandingkan dengan
sulfonilurea.
Aravind SR pada tahun 2011 dengan metode observasional yang menunjukkan 20%
dari 1378 pasien DMT2 mengalami hipoglikemia selama mengonsumsi sulfonilurea
pada bulan puasa. Kemudian pada studi lebih lanjut pada tahun 2012 dimana
Aravind melakukan perbandingan konsumsi kelas terapi DPP4i dengan sulfonilurea.
Hasil tersebut menunjukkan penggunaan kelas terapi DPP4i pada pasien DMT2
terbukti menurunkan risiko hipoglikemia hingga 50% apabila dibandingkan dengan
sulfonilurea.
Sesi Talkshow dengan Narasumber dan Moderator (dokpri) |
Sama halnya seperti
yang dr Suria Nataatmadja katakan pada sesi diskusi kepada kami. Beliau berujar
bahwa tidak sedikit pasien DMT2 yang antusias dalam menyambut bulan suci
Ramadhan dan membulatkan tekadnya untuk menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan
hasil survei yang diadakan oleb Merck Sharp dan Dohme (MSD) Indonesia sebanyak
73% dokter setuju bahwa faktor yang telah membudaya seperti pada puasa selama
30 hari setahun sekali mempengaruhi kendali kadar gula darah pasien DMT2.
Melihat hal tersebut MSD sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka demi
memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit di seluruh dunia seperti kanker,
penyakit kardiovaskular, penyakit menular termasuk virus dan lain-lain
berkomitmen penuh demi kelancaran ibadah puasa para pasien DMT2 dengan
melakukan serangkaian kegiatan edukasi termasuk melalui peran serta media dan
juga narablog.
yang dr Suria Nataatmadja katakan pada sesi diskusi kepada kami. Beliau berujar
bahwa tidak sedikit pasien DMT2 yang antusias dalam menyambut bulan suci
Ramadhan dan membulatkan tekadnya untuk menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan
hasil survei yang diadakan oleb Merck Sharp dan Dohme (MSD) Indonesia sebanyak
73% dokter setuju bahwa faktor yang telah membudaya seperti pada puasa selama
30 hari setahun sekali mempengaruhi kendali kadar gula darah pasien DMT2.
Melihat hal tersebut MSD sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka demi
memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit di seluruh dunia seperti kanker,
penyakit kardiovaskular, penyakit menular termasuk virus dan lain-lain
berkomitmen penuh demi kelancaran ibadah puasa para pasien DMT2 dengan
melakukan serangkaian kegiatan edukasi termasuk melalui peran serta media dan
juga narablog.
Kegiatan edukasi ini
bertujuan tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
risiko hipoglikemia dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Lebih
lanjut Prof. Ketut menambahkan perlunya upaya yang dapat dilakukan oleh pasien
dengan DMT2 dalam menghindari hipoglikemia adalah dengan menjalankan pola diet
seimbang, aktif beraktifitas fisik, rutin memantau kadar gula darah secara
berkala, serta melakukan perubahan pengobatan yang memicu pelepasan insulin
secara berlebihan. Hipoglikemia bila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kejang dan hilangnya kesadaran.
bertujuan tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
risiko hipoglikemia dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Lebih
lanjut Prof. Ketut menambahkan perlunya upaya yang dapat dilakukan oleh pasien
dengan DMT2 dalam menghindari hipoglikemia adalah dengan menjalankan pola diet
seimbang, aktif beraktifitas fisik, rutin memantau kadar gula darah secara
berkala, serta melakukan perubahan pengobatan yang memicu pelepasan insulin
secara berlebihan. Hipoglikemia bila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kejang dan hilangnya kesadaran.
Tips dan Trik kontrol
glikemik pada DMT2
glikemik pada DMT2
Terapi Hipoglikemia oleh Prof. Ketut Suastika (dokpri) |
Dalam mengendalikan
kadar gula darah dan mencegah hipoglikemia, pasien DMT2 dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang melepaskan energi secara lambat seperti biji-bijian,
beras merah, produk susu rendah lemak dan kacang-kacangan ketika sahur dan
berbuka puasa; menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi,
meningkatkan asupan cairan selama jam tidak berpuasa serta yang terpenting
mengunjungi dokter terpercaya dan mengonsultasikan rekomendasi terbaik dalam
manajemen diabetes selama bulan puasa.
kadar gula darah dan mencegah hipoglikemia, pasien DMT2 dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang melepaskan energi secara lambat seperti biji-bijian,
beras merah, produk susu rendah lemak dan kacang-kacangan ketika sahur dan
berbuka puasa; menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi,
meningkatkan asupan cairan selama jam tidak berpuasa serta yang terpenting
mengunjungi dokter terpercaya dan mengonsultasikan rekomendasi terbaik dalam
manajemen diabetes selama bulan puasa.
Salam Germas,
Sam #jurnalazhar
Sila berkunjung ke blogpri ku ya di www.jurnalazhar.com