19 C Jakarta
Sunday 24th November 2024
By SamAzhar

Martabak Factory: Bukan Sekadar Martabak Biasa

Deskripsi: Foto Food Blogger bersama Menu Martabak Factory (dok. Blogger Cihuy)
Kenapa martabak itu istimewa?
Martabak merupakan tolok ukur suatu penanda keberlangsungan perekonomian rakyat. Pertama, martabak bukan makanan primer. Menurut pengamatan saya sih martabak tidak bisa diganti dengan makanan pokok seperti nasi. Kedua, harga martabak terbilang tidak murah, karena terbuat dari bahan baku telur dan tepung terigu. Adapun bedanya martabak mini yang biasa dijual di pinggiran jalan memang cuma 4 ribuan. 

Tapi sekarang martabak dengan ukuran wajar saja sudah berkisar antara 20-30 ribu untuk topping standar seperti coklat bertabur kacang dan keju atau telor. Artinya, ketika masih ada yang mampu untuk membeli martabak, berarti ada uang berlebih yang menandakan perekonomian baik kan. 

Nah, bagaimana jika harga martabaknya tembus seratus ribu rupiah lebih, yang beli ngantri pula? Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa perekonomian masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya, berada dalam kategori ‘the have’ bukan?

Sejarah Martabak Premium

Sesuai permintaan pasar, lama kelamaan muncul kombinasi martabak premium dengan topping yang tak kalah premium dan tiba-tiba mengguncang dunia permartabakan Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama sekarang martabak jenis ini sudah ada di banyak tempat dengan aneka kombinasi. Sebagai gambaran harga, untuk martabak manis komplit reguler (dengan margarin) dijual seharga SERATUS SEPULUH RIBU RUPIAH! 

Yang spesial pakai Wysman bahkan menembus 135 ribu rupiah. Apalagi kalau mau yang jadi buah bibir (trending topic). Beuhh harganya selangit! Contohnya martabak dengan varian topping Toblerone ukuran reguler saja harganya Cepek ceng, yang spesialnya 125 ribu. Apalagi kalau sudah pakai varian rasa yang aneh-aneh seperti Ovomaltine, bisa tembus sampai 200 ribu. Whoa, MARTABAK apa itu harganya 200 RIBU? Edaaaann!

Martabak Factory
Sejujurnya saja sih kalo boleh curhat saya tak sengaja
hendak menjadi seorang yang lihai dalam mengulas makanan (food review) khususnya martabak. Kalaulah postingan ini tidak
begitu menarik itu artinya memang artikel saya ini masih selevel amatir. He he
he. Bukan pula karena saya penyuka martabak kemudian lantas penasaran untuk
mampir. Kalo kata generasi millenials mah, coincidence!
Serba pas lah pokoknya. Pas lagi kengelihan (lapar) eeh kebetulan ada yang
undang makan-makan enak. Istilahnya P3K (Pertolongan Pertama Pada Kelaparan).
Deskripsi: Tampak depan Outlet Martabak Factory (dok Blogger Cihuy)
Pada 17 Mei lalu saya dan rekan-rekan dari Blogger Cihuy berkesempatan untuk menyambangi sebuah outlet martabak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Kami memenuhi undangan Mbak Ika selaku pemilik outlet yang diberi nama Martabak Factory. Tempat yang sangat direkomendasikan untuk menikmati berbagai sajian martabak dari mulai varian martabak manis dan gurih dengan harga yang sangat terjangkau dan rasanya yang tak kalah istimewa.
Deskripsi: Foto Pemilik Martabak Factory Ika Hendrani bersama band ElectroGuns (dokpri)
Sore itu kami tidak sendirian, tak sedikit rekan-rekan media yang meliput, termasuk kehadiran food blogger yang turut pula memeriahkan acara. Kami juga sempat mengabadikan momen spesial karena bertepatan sekali dengan peluncuran single perdana sebuah kelompok musik beraliran Electronic Dance Music (EDM) yang bernama “ElectroGuns”. “Call Me B4 Midnight” menjadi sebuah judul lagu perdana andalan band yang diciptakan dan diproduseri sendri oleh DJ Stroo.

Sebuah komposisi musik elektronik dari band musik yang digawangi oleh DJ Stroo dengan spesialisasi Controller, Sampling dan Electronic Percussion bersama dengan Ana Livian sang penabuh drum dan backing vokal dan Syanti Nova sebagai vokalis utama, gitaris dan pemain flute. ElectroGuns sendiri dibentuk pada tanggal 9 Maret 2017 yang bertepatan dengan Hari Musik Nasional. Sebuah band atau grup musik tidak lepas dari peran manajemen. Grup beranggotakan 3 orang ini berada di bawah bendera THINK Management.
Deskripsi: Foto outlet Martabak Factory dilihat dari lantai 2 (dok. Blogger Cihuy)
Martabak Factory sendiri telah didirikan pada tanggal 18 Februari 2015, yang semula berada di Jalan Tebet Utara I No. 50 C. Berbagai inovasi terus dilakukan oleh Ika seiring maraknya variasi martabak dengan aneka topping dan taburan ini. Sesuai dengan tagline outletnya yaitu”Nongkrong Belum Lengkap Tanpa Martabak” seperti mengingatkan kita akan iklan coklat ya? Dari segi slogan saja kalimat ini tidak asing di telinga kita, bertujuan supaya selalu mudah diingat oleh para pelanggan.

Dari segi kapasitas tempat duduk (seat) mampu menampung hingga 100 orang pengunjung per harinya, tersebar di lantai dasar dan juga di lantai dua. Beberapa fasilitas juga tersedia di tempat ini seperti berupa musholla, dilengkapi juga dengan proyektor dan sound system, aneka permainan (board game) dan koleksi buku serta akses internet gratis (free wi-fi).

Jam operasional outlet martabak yang kini berlokasi di Jl. KH. Abdullah Syafei No. 37, Tebet ini buka pada hari kerja/ weekdays (Senin – Jum’at) mulai pukul 11.00-02.00 dan khusus Sabtu dan Minggu/ weekend (Sabtu dan Minggu) baru dibuka sore hari pada pukul 16.00-02.00. Martabak Factory siap melayani anda hingga midnite (lewat tengah malam)

Berbagai varian menunya pun sangat menggoyang lidah mulai dari martabak asin dan juga manis;

Untuk varian martabak manisnya ukuran yang paling besar disebut Grande dengan diameter mencapai 28 cm dibanderol dengan harga Rp. 50,000 – Rp. 125,000 (customized) tergantung permintaan atau request pelanggan.
Deskripsi: Foto Contoh Menu Martabak Manis Grande Mix 10
Fyi, yang paling disukai di tempat ini (best seller) di sini ada Martabak Manis berukuran Grande dengan Mix 8 (gabungan 8 rasa), Mix 10 (gabungan 10 rasa) dan Super Choco.
Ada juga ukuran yang lebih kecil dengan diamater 12 cm. Dari segi harganya pun lebih merakyat, berkisar antara Rp. 13,000 – Rp. 30,000 dan yang sangat direkomendasikan Martabak Manis Mini Ketan Hitam, Cheese Oreo, Mini Choco Berry. Disertai juga berupa extra topping (dengan es krim) di antaranya dengan Es Krim Vanilla, Chocolate, Strawberry dan Green Tea. Dijamin lebih segar dan lumer di mulut.
Deskripsi: Foto Contoh Menu Martabak Manis Mini (dokpri)
Martabak asinnya terdiri dari martabak telur dan mi, dibanderol dengan kisaran harga Rp. 30,000-60,000. Untuk ukuran yang paling besar yaitu Grande Meatlover hanya seharga Rp. 120,000. Sangat terjangkau bukan? Sama seperti martabak manis, martabak asin pun mengeluarkan varian mininya dengan diameter serupa, 12 cm berkisar dari harga Rp. 30,000-40,000 dan yang jadi primadonanya tentunya ada rasa Mini Tuna Mayo dan Cheese Burger.
Deskripsi: Foto Contoh Menu Martabak Telur Mozzarella
Tak hanya martabak saja yang ditawarkan. Ada pula menu-menu makanan berat lain yang siap memanjakan perut kamu (food craving). Menu seperti nasi goreng, ayam, bakso, iga penyet, gurame/ ayam lada hitam, gurame/ ayam saus mentega, Mie Melayang, Seblak, Dimsum dan lain lain.
Deskripsi: Foto menu Gurame Lada Hitam (dokpri)
Makan enak belum lengkap tanpa pendamping setianya yaitu minuman. Pilihan menu minuman yang tersaji di outlet ini tak kalah istimewanya. Martabak Factory menyediakan teh hangat, ada pula kopi hitam yang pas untuk dinikmati selagi panas yang lokal didatangkan langsung dari beberapa daerah di Indonesia. Ada pula pilihan jus buah segar dan soda.

Penyajian
di Martabak Factory seperti martabak pada umumnya namun lebih rapi plus wadah
yang sesuai dengan ukuran yang telah disediakan, hanya ukurannya bisa 1,5 kali dari
martabak pinggir jalan pada umumnya.

Alarm atau peringatan bagi saya setiap habis konsumsi martabak adalah waspada perut begah/
magteh. Maka, jangan sekali-kali deh coba makan sendirian. Martabak yang ukuran mini aja bagi saya udah kenyang banget, apalagi yang ukurannya Grande alias Jumbo
macam nestapa kaum jomblo
begini. Bisa eneg beneran, kalau sendirian! Jadi biasakan makan bareng-bareng
(makbar), entah sama keluarga, teman, pacar, tunangan, istri orang, pacar
orang, selingkuhan orang
, dan lain-lain. Monggo, sok aja atuh. Ya, walaupun
pamali. Hehe

Catatan:
Menyambut bulan ramadhan Martabak Factory juga merubah jam operasionalnya, yaitu sebagai berikut:

Senin – Jumat: pukul 11.00 – 16.00 (khusus Take Away, Go Food dan Grab Food saja)
                        pukul 16.00 – 02.00 (dibuka untuk pengunjung)
Sabtu – Minggu: pukul 16.00 – 02.00 (dibuka untuk pengunjung)

Deskripsi: Contoh Menu Paket MARBAYA 2 (dok. www.martabakfactory.com)

MF juga mengadakan promo istimewa dengan mengeluarkan Paket MARBAYA (Martabak, Bakso dan Ayam) untuk 2 orang seharga Rp 40.000/ porsi dan jika untuk 4 orang hanya seharga Rp 37.500/ porsi. Lebih hemat hingga 22% dibanding harga normal biasanya. Dan pastinya menyediakan ta’jil gratis selama pukul 16.00-19.00.

Jadi,
wahai food lover, foodies, penikmat makanan enak dimana pun berada, wabil khusus
penikmat martabak, kurang afdol kiranya kita menikmati martabak ketje di mall
terkemuka dan resto ternama sebelum kita menikmati Martabak Factory. Yuk! Yuk!
Yuk!

Pemilik Usaha: Ika Hendrani
CP (087774641100)
Deskripsi: Foto penampang peta lokasi/ gmaps Martabak Factory (dok. Blogger Cihuy)
Lokasi: Jl. Abdullah Syafei No. 37, Tebet, Jakarta Selatan
Hotline: HP: 081288001095 untuk layanan pesan antar/ delivery order 

Pantau terus promo dan update menu terbaru Martabak Factory dengan follow akun sosmed Martabak Factory
FB/ Twitter/ IG : @MartabakFactory atau dengan mengunjungi websitenya di www.martabakfactory.com. Bisa juga kirim saran dan kritik atau pesanan kamu ke martabakfactory@gmail.com
  • 1 Comment
  • May 30, 2017

Comments

  1. Martabak Factory
    June 2, 2017

    Dear Pak Sam, tulisannya mantap sekali. Sepertinya sudah pro bahas martabak nih. Mudah2an bisa segera dapat gandengan dan diboyong ke MF, makan martabak grande haha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *