19 C Jakarta
Saturday 23rd November 2024
By SamAzhar

Rakornas Perpustakaan 2019 Merefleksikan Peran Perpusnas Wujudkan Inklusi Sosial Masyarakat

rakornas-perpustakaan-2019
Buku dan literasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perpustakaan tak hanya dijadikan acuan mencari sumber pustaka saja tapi juga berperan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing di era global.

Perpustakaa Nasional Republik Indonesia meyakini bahwa dengan ekosistem masyarakat berpengetahuan (knowledge based society) dapat menjadi pondasi sosial yang kokoh, mendorong proses transformasi masyarakat menuju kehidupan yang lebih sejahtera, adil, dan makmur.
rakornas-perpustakaan-2019-inklusif-kesejahteraan-masyarakat
Ket: Para peserta Rakorna bidang Perpustakaan 2019
Penguatan gerakan literasi adalah salah satu bagian dari beberapa rencana strategis (renstra) yang diusung oleh Perpusnas RI. Sehubungan dengan itu kemarin sejak 13-16 Maret dilaksanakan Rakornas Bidang Perpustakaan 2019 dengan mengangkat tema Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Kesejahteraan Masyarakat yang dihelat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam rakornas tersebut dihadiri lebih dari 2000 peserta dari Dinas Perpustakaan/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Bappeda dan seluruh pegiat literasi tanah air serta menghadirkan narasumber sejumlah menteri dari Kabinet Kerja Gotong Royong, Kepala Perpustakaan Nasional, Duta Baca Indonesia, Ketua AIPI serta narasumber lainnya.

Pada hari Sabtu (16/3) masih di lokasi yang sama Rakornas hari terakhir dilaksanakan, mengagendakan kegiatan FGD (Diskusi Kelompok Terpumpun) dengan beberapa topik, diantaranya mengenai Optimalisasi DAK Fisik Sub Bidang Perpustakaan, Optimalisasi Dekonsentrasi atau Tugas Perbantuan Bidang Perpus takaan serta Optimalisasi Kegiatan Prioritas Nasional atau Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
rakornas-perpustakaan-2019-inklusif-kesejahteraan-masyarakat
Pemaparan para panelis atau narasumber FGD di hari terakhir (dokpri)
Saya terkesan ketika menyimak pemaparan dari Bapak Amich Alhumami, Ph. D selaku Direktur Pendidikan Tinggi Iptek dan Kebudayaan dari Kementerian PPN/ Bappenas. Di situ beliau menggambarkan terjadinya kosmopolitanisme peradaban Islam. Hal ini berimbas pada transisi ilmu pengetahuan dari Yunani, Romawi, India dan Persia dalam dunia Islam. Pak Amich menyebut tokoh seperti Najib Mahmud, sang peraih nobel Sastra atau Ahmad Jiwail seorang sastrawan dari Mesir. Salah dua dari sekian banyak cerdik cendikia yang lahir dari perpustakaan mengacu pada bagaimana peran penting perpustakaan untuk memajukan peradaban dunia.

Poin penting yang dapat diambil bahwa Literasi bukan hanya sebatas tentang pengenalan aksara (huruf) atau angka (numerik) saja tetapi menajamkan kemampuan nalar (cognitive skill)dari potensi individu: bakat orang perorangan dimana melebihi batas kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut. Mereka dapat mengeksplorasi melalui bahan bacaan yang bersumber dari perpustakaan.
rakornas-perpustakaan-2019-inklusif-kesejahteraan-masyarakat
Laporan Rekomendasi Perpustakaan 2019 oleh Sekretaris Perpusnas (dokpri)
Dilanjutkan dengan Pembacaan Laporan Rekomendasi Rakornas dan diakhiri dengan acara Penutupan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI sekaligus penyerahan hadiah kepada 10 pemenang banner terbaik yang meramaikan acara pameran dari Dinas Perpustakaan Provinsi/ Kabupaten dan Kota, Bappeda yang turut berpartisipasi meramaikan gelaran Rakornas tersebut.
rakornas-perpustakaan-2019-inklusif-kesejahteraan-masyarakat
10 Pemenang Lomba Banner dalam Kegiatan Rakornas Perpus 2019
Sejalan dengan Rakornas setahun yang lalu, sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2018 yang mengamanatkan Perpusnas sebagai penanggung jawab penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan daerah. Beberapa kebijakan tersebut meliputi pemerataan layanan perpustakaan hingga ke desa, peningkatan akses literasi informasi terapan dan inklusif, pendampingan masyarakat untuk literasi informasi, peningkatan manfaat TIK, penguatan kerjasama dan jejaring perpustakaan, peningkatan budaya dan kampanye budaya gemar membaca, peningkatan kualitas dan keberagaman koleksi, hingga pelestarian kandungan informasi bahan perpustakaan dan naskah kuno.
rakornas-perpustakaan-2019-inklusif-kesejahteraan-masyarakat
Foto bersama Kepala Perpusnas RI Bapak Syarif Bando (dokpri)
Besar harapan dengan adanya transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial ke depannya menjadikan konsep perpustakaan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual dan berlatih keterampilan hidup. Penguatan literasi untuk kesejahteraan masyarakat tentunya diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing di era industri 4.0.

Amin allahuma amiin….

Salam Literasi,
Sam

#jurnalazhar #rakornasperpusnas #influencermedsos
  • No Comments
  • March 19, 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *